SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM PRODUKSI
kita akan membahas 7 pertanyaan yang bersangkutan dengan sistem produksi.
Langsung untuk pertanyaan yang pertama
-Apa yang dimaksud dengan sistem produksi?
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalamperusahaan tersebut. dan bisa juga inti dari penjelasan sistem produksi yaitu
kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan menstranformasi input produksi menjadi output produksi yang memiliki nilai lebih/jual.
kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan menstranformasi input produksi menjadi output produksi yang memiliki nilai lebih/jual.
Sekema gambar sederhana diatas menggambarkan sebuah sistem produksi. Sistem produksi terdiri dari 3 komponen utama yaitu input, proses transformasi/produksi, dan output/keluaran. |
lanjut ke pertanyaan kedua.
-Proses/ruang lingkup pada sistem produksi?
1. Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) – dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran. Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi partaian tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
3. Proses produksi yang bersifat proyek – dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.
Setiap sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, sehingga dalam perusahaan sebagai suatu organisasi, sistem pengorganisasiannya terdiri dari beberapa subsistem, yang merupakan subsistem fungsional.
Namun sistem produksi yang sering dipergunakan hanya 2 yaitu proses produksi yang kontinue dan proses produksi yang terputus-putus.
lanjut pertanyaan ketiga,
-laporan atau informasi apa saja yang diperlukan dalam sistem produksi?
1. Subsistem Input (yang mengumpulkan data dan informasi dari dalam perusahaan dan lingkungannya).
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut sering berbentuk dokumen dengan barcode yang dapat dibaca secara optik. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
· Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
· Pengujian data,
· Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
· Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
· Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
2. Database(tempat penyimpanan data).
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi produksi, tetapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain. Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input, yaitu :
a. Sumber Internal, terdiri dari SIA,danSistem Industrial Engineering (IE)
b. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.
3. Subsistem Output(yang mengubah data menjadi informasi)
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam halwaktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar. Tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesandaripemasoksetiapkalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) danpenyimpanan (inventory). Dan fungsidari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), danSpesifikasi (Specification).
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya.Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi.baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
1. Biaya Pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
2. Biaya Pembelian adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
pertanyaan ketiga sudah terjawab kita lanjut ke pertanyaan ke empat,
-jelaskan perbedaan antara make to stock dan make to order?
Make To Stock ialah membuat suatu produk akhir untuk disimpan dan kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan digudang.
contohnya: barang-barang Konsumsi (makanan kemasan, minuman, peralatan mandi dan lain-lain)
Make To Stock ialah membuat suatu produk akhir untuk disimpan dan kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan digudang.
contohnya: barang-barang Konsumsi (makanan kemasan, minuman, peralatan mandi dan lain-lain)
Make To Order ialah strategi dapat mengurangi masalah persediaan yang berlebihan yang umum dengan make tradisional untuk persediaan (MTS) strategi. komputer Dell adalah contoh bisnis yang menggunakan strategi produksi MTO.
contohnya: pengecoran logam, pada produk-produk tertentu yang memiliki ukuran standar seperti pulley, pabrik juga sudah memiliki cetakan yang standar pula. disini proses pembuatan pulley akan dilakukan jika konsumen sudah melakukan pesanan
Pertanyaan Kelima,
-Apa itu JIT?
JIT (Just In Time) ialah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya sesuai dengan kehendak konsumen tepat waktu. untuk mencapai sasaran dalam sistem ini perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.
istilah just in time jika diterjemahkan langsung kedalam bahasa indonesia yaitu Tepat waktu, jadi sistem just in time ini dalam bahasa indonesia sering di sebut dengan sistem produksi tepat waktu. tepat waktu disini berarti semua persediaan bahan baku yang akan diolah menjadi bahan jadi harus tiba tepat waktunya dengan jumlajh yang tepat juga.
Pertanyaan Keenammm,
-mengapa perusahaan perlu pendekatan JIT?
Dengan Menggunakan Just In Time perusahaan mendapatkan keuntungan dalam sistem waktu.
Keuntungan utama dari sistem hanya waktu manufaktur adalah sebagai berikut :
Dan pertanyaan yang terakhir atau ketujuh,
Satu contoh Proses JIT?
Toyota adalah salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem just in time dengan sukses. strategi produksi toyota yaitu tidak memproses bahan baku untuk dirakit dan diproduksi sampai pesanan benar-benar siap untuk diproduksi. mereka menggunakan "kanban system" sebagai penerapan metode JIT. dengan sistem JIT toyota mampu menjaga jumlah minimum persediaan mereka. hal ini berarti biaya operasional yang dihasilkan lebih rendah, dengan metode just in time toyota juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan tanpa harus khawatir tentang membuang ataupun menimbun persediaan yang mahal. pastinya pada bertanya apa yang dimaksud "kanban system" dalam penerapan metode JIT ditoyota ini kan?? nah ini dia akan dijelaskan, kanban dalam bahasa jepang berarti "visual record or signal" sistem produksi JIT menggunakan aliran informasi berupa kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu, dan lain-lain. sistem kanban ialah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan "produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan".
sekian yang bisa saya berikan untuk berbagi pengetahuan tentang sistem produksi..
semoga bermanfaat dan maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ini.
terimakasih:)
skema gambar dari strategy make to order. |
-Apa itu JIT?
JIT (Just In Time) ialah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya sesuai dengan kehendak konsumen tepat waktu. untuk mencapai sasaran dalam sistem ini perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.
istilah just in time jika diterjemahkan langsung kedalam bahasa indonesia yaitu Tepat waktu, jadi sistem just in time ini dalam bahasa indonesia sering di sebut dengan sistem produksi tepat waktu. tepat waktu disini berarti semua persediaan bahan baku yang akan diolah menjadi bahan jadi harus tiba tepat waktunya dengan jumlajh yang tepat juga.
Pertanyaan Keenammm,
-mengapa perusahaan perlu pendekatan JIT?
Dengan Menggunakan Just In Time perusahaan mendapatkan keuntungan dalam sistem waktu.
Keuntungan utama dari sistem hanya waktu manufaktur adalah sebagai berikut :
- Dana yang telah dikaitkan dalam saham dapat digunakan di tempat lain .
- Daerah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan saham dapat digunakan untuk keperluan yang lebih produktif .
- Waktu transit berkurang , yang menyebabkan respon potensial dan lebih cepat lebih besar kepada pelanggan .
- Tingkat cacat berkurang , sehingga kurang limbah dan kepuasan pelanggan yang lebih besar .
Dan pertanyaan yang terakhir atau ketujuh,
Satu contoh Proses JIT?
Toyota adalah salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem just in time dengan sukses. strategi produksi toyota yaitu tidak memproses bahan baku untuk dirakit dan diproduksi sampai pesanan benar-benar siap untuk diproduksi. mereka menggunakan "kanban system" sebagai penerapan metode JIT. dengan sistem JIT toyota mampu menjaga jumlah minimum persediaan mereka. hal ini berarti biaya operasional yang dihasilkan lebih rendah, dengan metode just in time toyota juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan tanpa harus khawatir tentang membuang ataupun menimbun persediaan yang mahal. pastinya pada bertanya apa yang dimaksud "kanban system" dalam penerapan metode JIT ditoyota ini kan?? nah ini dia akan dijelaskan, kanban dalam bahasa jepang berarti "visual record or signal" sistem produksi JIT menggunakan aliran informasi berupa kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu, dan lain-lain. sistem kanban ialah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan "produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan".
sekian yang bisa saya berikan untuk berbagi pengetahuan tentang sistem produksi..
semoga bermanfaat dan maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ini.
terimakasih:)